Demikian disampaikan Ketua Dewan Pengurus Public Virtue Research Institute (PVRI), Usman Hamid seiring peringatan hari demokrasi internasional yang jatuh pada 15 September 2021.
“Indonesia mengalami regresi demokrasi yang serius. Ini adalah dampak pelemahan lembaga-lembaga demokrasi produk reformasi oleh kekuatan politik yang korup,†ucap Usman dalam keterangan tertulisnya, Kamis (16/9).
Ia memandang, ada kecenderungan pemerintah melakukan pembungkaman kebebasan berekspresi dengan melibatkan aparat melalui pendekatan
security appropach. Hal ini dinilai berlebih dan mirip seperti gaya kepemimpinan orde lama.
"Sebagian besar mereka merupakan elite-elite politik baru. Sebagian lagi diinkubasi pada masa orde baru. Presiden Jokowi harus mencegah regresi demokrasi lebih jauh,†tegasnya.
Sementara itu, Deputi Direktur PVRI, Anita Wahid menambahkan bahwa peningkatan sikap kritis seperti gerakan mahasiswa dan pemuda justru dikucilkan, bahkan mengalami pelarangan serta kriminalisasi.
“Hak politik dan kebebasan sipil di Indonesia juga terus mengalami kemunduran, seperti yang dikemukakan
freedom house dalam laporannya
Freedom in the World 2021,†demikian Anita.
BERITA TERKAIT: