Demikian antara lain disampaikan Duta Besar Indonesia untuk Panama Sukmo Harsono menanggapi pemberitaan
Kantor Berita Politik RMOL soal laporan majalah ekonomi The Economist
"Pendapat demokrasi di lemahkan saya rasa tidaklah tepat," kata Sukmo Harsono, Sabtu pagi (21/8).
Pasalnya, lanjut dia, partai politik atau parpol yang ada di Indonesia semuanya tanpa terkecuali masih bisa menyuarakan aspirasi dan tetap bekerja normal.
"Khususnya (parpol) yang merasa oposisi dengan pemerintah," tandasnya.
Kemudian Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang hingga saat ini dengan lantang bersuara, melancarkan kritik pedas kepada pemerintah tanpa mendapat tindakan hukum.
"Kecuali beberapa yang memang sudah bisa dikenai pasal tindakan melawan hukum. Bebas tidak bermakna sebebas-bebasnya," ujar dia.
Lalu kelompok ketiga yaitu masyarakat sebagai sosial society yang secara umum, kata Sukmo, masih bebas bersuara di media sosial.
"Bahkan sudah teramat bebas jauh dari penghormatan terhadap kebebasan berbicara (tanpa basa basi) dalam memilih kata-kata. Dalam makna luas Demokrasi (bersuara) di Indonesia berjalan bebas bahkan tak terkendali," pungkasnya.
Sebelumnya, majalah ekonomi The Economist pada Jumat (20/8) menurunkan sebuah laporan yang menyengat.
Indonesia’s president promised reform. Yet it is he who has changed,†begitu judul op-ed yang diawali dengan kata “Jokowho?â€. Artinya, “Presiden Indonesia menjanjikan reformasi. Namun adalah dirinya yang berubah.â€
Di bagian bawah judul itu tertulis kalimat teaser,
“Democracy is increasingly enfeebled under Jokowi†atau bila diindonesiakan menjadi, “Demokrasi semakin dilemahkan di bawah pemerintahan Jokowi.â€
Artikel ini juga memuat sebuah kartun yang sejalan dan menggambarkan kondisi yang disebutkan di dalam judul.
Di dalam kartun itu Jokowi digambarkan mengenakan jas hitam dan dasi merah, duduk di sebuah kursi berwarna cokelat. Sebuah bendera merah putih di sisi kanannya. Tangan kanan Jokowi menyambut uluran tangan orang lain. Sementara tangan kirinya ditopangkan di atas meja dihadapannya.
Yang membuat kartun itu semakin menggelitik karena di bawah tangan kiri Jokowi ada gambar setidaknya sembilan manusia berukuran kecil yang terhimpit dan sedang berusaha keras untuk menyingkirkan tangan Jokowi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: