“Komandan” KPK Di Masa Sulit Yang Tak Mudah Terpancing Narasi Lawan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yelas-kaparino-1'>YELAS KAPARINO</a>
LAPORAN: YELAS KAPARINO
  • Sabtu, 05 Juni 2021, 17:15 WIB
“Komandan” KPK Di Masa Sulit Yang Tak Mudah Terpancing Narasi Lawan
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Firli Bahuri,/Net
rmol news logo Berbagai opini negatif yang dikembangkan beberapa pihak untuk 'menyerang' Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri, dinilai tidak akan berhasil menggoyang kepemimpinan jenderal polisi bintang tiga itu di KPK.

Salah satu penyebab, kokohnya 'pertahanan' Firli adalah karena ia dinilai memiliki strategi komunikasi krisis yang baik dan tidak mau terpancing dengan permainan narasi lawan.

Pengamat komunikasi dari Universitas Nasional (UNAS) Jakarta, Thomas B. Pamungkas, menyatakan bahwa dalam menghadapi situasi penuh gejolak saat ini, pola komunikasi yang sentralistik wajar diterapkan dalam organisasi KPK. Sebab, pesan-pesan yang disebarkan KPK dapat ditangkap publik secara jernih dan tidak bias.

Dalam konteks itu, peran Firli sebagai “komandan” KPK di masa sulit dianggap berhasil. Pria asal Sumatera Selatan itu dipandang memiliki kepemimpinan komunikasi yang efektif.

“Firli menjawab berbagai kritik dan tuduhan secara efisien. Ia juga tidak mudah terpancing dengan gendang yang dimainkan para pengkritiknya. Misalnya saja, ia memilih tak hadir saat diundang debat dengan salah satu pegawai KPK yang tak lolos TWK (tes Wawasan Kebangsaan), ujar dosen Prodi Ilmu Komunikasi itu kepada redaksi, Sabtu (5/6).

Keputusan Ketua KPK tersebut untuk tidak melayani debat terbuka dengan Giri Suprapdiono (Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi) dinilai sebagai langkah komunikasi yang pas guna menyudahi polemik yang berlarut-larut mengenai TWK.

“Sejak awal, Firli menekankan bahwa alih status kepegawaian merupakan amanat UU dan proses pengujian dalam alih status itu menjadi ranah beberapa instansi pemerintahaan. KPK konsisten dengan message itu dan secara faktual memang sulit menyanggahnya,” lanjutnya.

Berdasarkan pengamatan Thomas, KPK sudah berada pada jalur yang benar dalam mengelola krisis komunikasi. Jika hal tersebut dapat dipertahankan, ia yakin, “badai” yang saat ini menerpa KPK akan segera berlalu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA