Dalam kunjungan tersebut hadir Gubernur Jawa Tengah yang diwakili Sekda Provinsi, Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Rudianto dan Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi, serta para pejabat utama Polda Jateng dan Kodam IV Diponegoro.
Menggunakan tiga helikopter, rombongan mendarat di lapangan Batalyon Infantri 410/Alugoro Blora. Dan dengan pengawalan ketat petugas gabungan, rombongan menuju ke Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora.
Di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Panglima TNI dan Kapolri melakukan tatap muka dan diskusi dengan Forkompinda Blora. Dalam sambutannya Bupati Blora, Arief Rohman menyampaikan ucapan selamat datang dan terima kasih kepada Panglima TNI dan Kapolri beserta rombongan yang berkenan hadir di Blora.
"Kami ucapkan selamat datang dan terima kasih kepada Bapak Panglima TNI, dan Kapolri beserta rombongan di Blora. Adalah sebuah kehormatan kami didatangi oleh pucuk pimpinan TNI dan Polri. Selanjutnya kami mohon bimbingan dan petunjuk," ucap Bupati Blora.
Bupati menyampaikan bahwa untuk kasus Covid-19 di Blora hingga saat ini mencapai 7.068 kasus positif dan pasien sembuh mencapai 6.486. Presentase kesembuhan mencapai 91,8 persen.
Sedangkan untuk vaksinasi di Blora hingga kini telah mencapai 141.016 warga. Dengan rincian 3.667 tenaga kesehatan, 53.743 tenaga pelayanan publik, dan 83.607 warga lanjut usia.
Sementara itu, Kepala BNPB Letjen Ganip Warsito mengapresiasi atas kinerja Forkompinda Blora yang telah kompak dalam penanganan Covid-19 di Blora. Dimana tadi telah dipaparkan oleh Bupati Blora bahwa tingkat presentase kesembuhan mencapai 91,8 persen.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa menyikapi lonjakan kasus di Kabupaten Kudus, hal tersebut harus diwaspadai. Karena wilayah Rembang, Pati, Dan Blora adalah dekat dengan Kabupaten Kudus. Untuk itu harus betul-betul diperhatikan, jangan sampai kejadian serupa terjadi di Blora.
Tingkat kejenuhan masyarakat terkait protokol kesehatan sudah mulai menurun. Namun demikian seperti yang diketahui kasus Covid-19 betul-betul masih ada. Sebagai contoh adanya ledakan kasus di negara tetangga seperti Malaysia. Untuk itu harus diantisipasi.
Kemudian pasca Idul Fitri 2021, meskipun telah dilakukan penyekatan oleh petugas gabungan, namun kegiatan antisipasi harus terus dilakukan. Gelorakan 5 M dalam kehidupan apalagi saat kegiatan hajatan warga ataupun hal lain yang bisa menimbulkan kerumunan.
Kapolri menekankan agar langkah-langkah kontigensi disiapkan, mulai dari sosialisasi dan edukasi protokol kesehatan yang dimulai dari PPKM mikro di setiap wilayah. Serta 3T untuk antisipasi penularan Covid-19. Bahkan tak kalah penting ruang isolasi harus disiapkan untuk antisipasi lonjakan Covid-19.
Selanjutnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyampaikan bahwa saat ini tugas kita adalah dalam rangka mengendalikan Covid-19.
Untuk melawan tidak mungkin. Yang harus dilakukan adalah mempelajari data data kasus positif di Blora. Kemudian adalah angka kesembuhan, angka kematian BOR dan ICU setiap hari harus dicek. Laksanakan koordinasi dan kolaborasi dengan lintas sektoral yang ada.
"Kembali tegaskan PPKM Mikro dan lalukan penebalan petugas di Posko PPKM yang tentunya diimbangi dengan sarana dan prasarana kesehatan. Antisipasi kegiatan budaya ataupun kearifan lokal diwilayah seperti acara adat pasca panen atau sedekah bumi. Jangan sampi terjadi kerumunan yang dikhawatirkan menimbulkan penularan Covid-19," beber Panglima TNI.
Masih tambah Panglima TNI, pengawasan terhadap protokol kesehatan dalam kegiatan masyarakat harus terus dilakukan. Bahwa protokol kesehatan bukan karena keterpaksaan, namun karena kebutuhan untuk menjaga kesehatan. Jika semua itu bisa kita lakukan maka Covid-19 bisa kendalikan.
Sesudah kegiatan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, dilanjutkan apel bersama di Alun Alun Kabupaten Blora.
BERITA TERKAIT: