"Keluhan relawan semacam itu sangat perlu diabaikan, karena konteksnya hari ini bukan lagi musim kontestasi," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (27/8).
Apalagi kata Dedi, adanya dikotomi soal kelompok mantan Wapres Jusuf Kalla (JK) seperti yang disampaikan Indonesia Police Watch (IPW) harus dibersihkan karena merupakan pemikiran usang serta patriarkis.
"Membangun negara harus kolektif, muaranya bukan soal kelompok orang tertentu, melainkan soal kinerja," katanya.
Selain itu lanjutnya, persoalan tim Maruf Amin yang tidak dilibatkan dalam pembahasan agenda presiden merupakan murni soal kewibawaan Maruf Amin. Dan juga terkait persoalan itikad Presiden Joko Widodo untuk bekerja secara kolektif, bukan
one man show.
"Saran IPW hemat saya tidak rasional dan terbelakang jika melihat keberadaan orang hanya dari sisi kelompok saja, semestinya yang dilihat adalah produktifitas kinerja, dan wapres tentu tidak dapat didikte oleh siapapun terkait pengelolaan kewenangannya," pungkas Dedi.
BERITA TERKAIT: