"Seluruh aktivitas masyarakat dibatasi, termasuk aktivitas beribadah," ujar Sekretaris Jenderal PBNU Helmi Faishal kepada
Kantor Berita Politik RMOLFaishal menambahkan, suasana keprihatinan dalam perayaan idul qurban tahun ini sangat terasa. Seperti yang dialami Makkah dan Madinah di mana umat muslim yang biasanya menyesakki Padang Arofah untuk beribadah kini terasa lebih sunyi.
“Yang pasti suasana idul qurban tahun ini, sangat berbeda jauh dengan tahun-tahun sebelumnya, dan saya kira, nuansa keprihatinannya lebih menonjol. Misalnya, kalau kita lihat di Kerajaan Saudi Arabia, juga dalam penyelenggaraan ibadah haji yang biasanya dikunjungi hari ini, adalah hari Arofah, di mana para jamaah melakukan wukuf biasanya dua juta manusia sekarang hanya seribu orang saja,†jelasnya.
Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat muslim yang memiliki rejeki lebih untuk dapat menyalurkan hewan kurbannya lebih banyak untuk dapat diberikan kepada masyarakat kurang mampu di tengah situasi krisis saat ini.
“Saya kira, dalam situasi yang sangat prihatin ini, mari kepada siapapun yang diberikan kelebihan harta dan rejeki, untuk menjadi motivasi, untuk menambah kurbannya, karena mengingat banyak masyarakat yang terdampak secara ekonomi,†katanya.
Untuk penyelenggaraan shalat Idul Adha, Faishol mengimbau masyarakat agar dapat menjaga protokol kesehatan jika hendak melaksanakan shalat ied berjamaah di masjid.
Namun, Faishal lebih menyarankan agar masyarakat shalat di rumah guna menekan angka penyebaran Covid-19.
“Dalam penyelenggaraan shalatnya, tetap menggunakan protokol kesehatan. Pada daerah-daerah yang relatif, berpotensi terjadi penularan secara masif, kita harapkan penyelenggaraan shalat bisa dilakukan di rumah masing-masing,†paparnya.
“Bagi daerah-daerah yang relatif aman dimungkinkan untuk menyelenggarakan sholat ya kita harapkan menjaga protokol kesehatan secara ketat ya,†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.