Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN, Eddy Soeparno saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Selasa (21/7).
"Pembahasan kami dengan Bapak Presiden justru berfokus pada upaya penanganan pemulihan ekonomi agar pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal ke 3 akan positif. PAN memberikan banyak masukan terkait hal tersebut. Dan alhamdulillah Bapak Presiden mengapresiasi masukan kami," ujar Eddy Soeparno.
Oleh karena itu, analisis pengamat politik yang menyatakan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) bisa didapuk jadi Menteri Koperasi dan UMKM jika terjadi reshuffle Kabinet Indonesia Maju, dinilai keliru.
"Saya kira analisis tersebut keliru," kata Eddy Soeparno.
Lagipula, sambungnya, Zulkifli Hasan telah malang melintang dalam perjalanan karir politiknya. Dia pernah menjadi menteri era presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menjadi Ketua Fraksi PAN DI DPR RI hingga Ketua MPR RI dan sekarang masih menjabat Wakil Ketua MPR RI.
"Jadi, untuk menjadi Menteri kembali rasanya bukan aspirasi apalagi ambisi Pak Zul," demikian Eddy Soeparno.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengatakan, pertemuan tersebut sarat dengan wacana reshuffle kabinet yang mencuat beberapa waktu lalu.
"PAN merapat ke Istana jika ada reshuffle akan diganjar satu kursi menteri. Barter politik dan barter kepentingan serta barter jabatan sudah biasa kita lihat di dunia politik kita," katanya saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Selasa (21/7).
Menurut Ujang, pengakuan pengurus PAN yang menyatakan hanya membahas ekonomi dan UMKM di tengah pandemik Covid-19 diyakini lebih dari itu.
"Isunya kan bahas UMKM. Namun tak mungkin hanya bahas itu. Tak mungkin hanya bahas ekonomi dan UMKM," tuturnya.
"Apa hubungannya Zulhas dengan ekonomi dan UMKM? Atau bisa juga Zulhas akan jadi Menteri Koperasi dan UMKM menggantikan Teten Masduki jika ada reshuffle nanti," imbuh Ujang Komarudin.
BERITA TERKAIT: