Justru yang perlu diperhatikan dan menjadi hal terpenting adalah upaya Kemenkes meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dalam rangka pencegahan kasus Covid-19.
"Menurut saya, bukan soal rotasi dan mutasi, tapi apa dampaknya pada peningkatan kinerja aparatur dan kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat sebagai user," ujar anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetyani Heryawan kepada
Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Kamis (16/7).
"Apalagi dalam masa pandemik ini, rotasi yang dilakukan harus berbanding lurus dengan upaya pencegahan penularan, penurunan kasus, dan penanganan yang semakin baik," kata Netty Heryawan.
Rotasi, kata Netty, sebetulnya proses yang wajar dilakukan dalam birokrasi asalkan berbasis merit system. Namun, rotasi tersebut bisa menjadi tidak sehat jika berangkat dari faktor suka atau tidak suka.
"Alasan-alasan subjektif dan tidak profesional, atau sekadar keputusan populis yang tidak berdasar," sesalnya.
Oleh sebab itu, politisi PKS ini meminta menteri atau presiden sekalipun agar melihat sejumlah faktor terutama indikator capaian kinerja masing-masing pejabat atau pegawai dalam sebuah institusi.
"Saya meminta menteri atau presiden membuat sejumlah indikator capaian kinerja bagi para pejabat sebelum melakukan rotasi," ucapnya.
"Jadi, rotasi bukan pepesan kosong atau jadi PHP buat rakyat yang bingung dengan situasi pandemik ini," demikian Netty Heryawan.