Bagi Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul, tak ada yang baru soal keluhan Presiden Jokowi terhadap para menterinya tersebut.
Narasi-narasi yang dipakai sama saat video marah emosi Jokowi saat rapat kabinet paripurna pada 18 Juni 2020 yang lalu.
“Pengulangan diksi ini
extraordinary, ini krisis, harus cepat belanjakan anggaran kementerian, hanya ditambah (kata) ngeri,†kata Adib kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (9/7).
Adib menyebutkan, seharusnya Presidem Joko Widodo tidak lagi perlu mengulang untuk mengingatkan kepada menterinya bahwa kondisi perekonomian saat ini makin mengkhawatirkan.
Dua kali pengulangan, lanjutnya, sudah menunjukan kinerja menteri tak ada progres dan juga tidak sesuai ekspektasi. Sehingga, dari pada harus banyak mengeluh sebaiknya Jokowi copot saja menteri yang tidak jalan sesuai harapan.
“Kalau presiden butuh
extraordinary ya cepat saja bongkar. Reshuffle adalah jawaban evaluasi yang paling baik saat ini," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: