“Akan ada penghancuran ekonomi secara kreatif. Ini merupakan siklus di mana resesi ekonomi yang disebabkan kebijakan lockdown dan sosial distancing akan menyebabkan industri-industri dan sektor usaha yang mengalami penurunan drastis,†ujar Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono kepada redaksi, Rabu (17/6).
Menurutnya, model bisnis lama yang tidak tahan terhadap dampak Covid-19 akan menghilang lebih cepat dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang terus akan tumbuh.
Covid-19, lanjut Arief Poyuono, juga telah memaksa orang-orang untuk bekerja dari rumah, menghindari perjalanan, menahan diri dari berbelanja di toko-toko ritel, dan berhenti makan di restoran.
“Bagi banyak orang yang telah cuti atau diberhentikan, ini berarti tidak mendapatkan kembali pekerjaan mereka,†terangnya.
Semenatra bagi para pebisnis yang telah ditutup sementara berpotensi mengalami kegagalan model bisnis. Tingginya tingkat utang finansial dalam perekonomian, khususnya dalam komunitas bisnis, akan memastikan bahwa model bisnis yang layak secara marjinal akan dihancurkan bahkan lebih cepat daripada yang seharusnya terjadi.
“Akhirnya, ekonomi akan pulih ketika model bisnis yang baru dan terus berkembang ini mengambil bagian lebih besar dari modal investasi dan sumber daya manusia,†tekannya.
Namun demikian, Arief Poyuono menilai, proses penyesuaian akan memperlambat pemulihan permintaan konsumen dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan
Beruntung, sambungnya, kebijakan ekonomi yang telah dilakukan oleh Joko Widodo melalui Tim Ekonomi dalam usaha penyelamatan ekonomi nasional akibat Covid-19 membawa angin segar. Dia yakin kebijakan itu akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Yang akhirnya akan berdampak pada pembukaan lapangan kerja dan bisa menampung para buruh yang terkena dampak PHK akibat Covid-19,†tutupnya.
BERITA TERKAIT: