Penarikan WN AS dari Indonesia itu terkait lonjakan penyebaran virus corona atau Covid-19 yang sudah tembus angka 1.024 kasus positif infeksi.
Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai menyebut kebijakan AS adalah tanda bahwa data yang dimiliki Indonesia diragukan dunia.
"Depok saja diawasi 131 orang dan suspect 255 orang. Kalau 514 kabupaten/kota? Dunia ragu angka pemerintah hari ini," ujar Pigai di akun Twitter pribadinya.
Pandemi Covid-19 di Indonesia yang gagal dicegah, kata Pigai, mengakibatkan semakin tidak jelasnya pertumbuhan ekonomi.
Seandainya dia adalah Presiden Joko Widodo, Pigai mengaku memilih mundur demi keselamatan negara di tengah pandemi Covid-19.
"Ekonomi morat marit. Kalau saya Presiden Jokowi sudah pasti mundur demi bangsa dan negara!" pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: