Hal itu dilakukan setelah epidemi itu menyebar ke sub-Sahara Afrika dan membuat pasar keuangan merosot.
Bahkan, WHO pun memperingatka, akan menjadi kesalahan fatal bagi negara manapun yang beranggapan atau 'kepedean' tidak akan terkena virus corona.
WHO pun mengimbau negara-negara agar bertindak agresif untuk mencegah wabah ini sebelum terlambat.
Terkait hal ini, Wakil Sekjen Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin menyatakan pemerintah Indonesia harus sepenuhnya extra waspada mengingat selama ini pemerintah mengklaim virus dengan nama Covid-19 itu tidak ada di dalam negeri.
"Ingat puluhan negara sudah terdampak oleh virus ini. Bahkan untuk negara-negara yang dikenal termasuk dalam kategori ketat menerima kunjungan turis dan sebagainya selama ini seperti Australia, Korsel, Swedia, Jepang, US, Jerman, Singapura dan lainnya," ungkap Didi saat dihubungi
Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (29/2).
Dirinya pun menyarankan agar pemerintah memperketat sistem deteksi di tiap-tiap pintu masuk negara seperti bandara maupun pelabuhan dengan tidak boleh lengah sedetik pun.
Terutama wisatawan dari luar yang berasal atau setelah berpergian dari daratan China yang diketahui jumlahnya jutaan setiap tahunnya.
"Apa yang disampaikan WHO patut kita renungkan. Demi keselamatan kita semua dari virus mematikan ini. Semoga memang benar negeri kita belum terkontaminasi oleh virus yang mematikan tersebut," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: