Terkait hal ini, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, menilai elektabilitas Anies Baswedan yang terus naik memang layak diperhitungkan oleh berbagai kalangan. Terutama oleh para penantangnya jika maju pada Pilpres 2024.
Menurut dia, Anies Baswedan kerap di-
bully atas sejumlah kebijakannya di DKI Jakarta, namun elektabilitasnya justru cenderung naik.
"Anies semakin di-
bully semakin populer. Anies memang potensial jadi capres atau cawapres 2024," kata Ujang Komarudin.
Kendati begitu, lanjut Ujang Komarudin, ada sedikit catatan yang mesti dipertimbangkan oleh mantan Mendikbud itu. Antara lain, per 2022 dia sudah tidak lagi menjabat Gubernur DKI Jakarta dan tidak ada lagi kendaraan politik untuk mengerek elektabilitasnya itu.
"Anies harus berhitung karena 2022 tak lagi jadi Gubernur," tegas pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia ini.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menyatakan, dari enam nama kepala daerah jika dicalonkan sebagai capres pada Pilpres 2024, elektabilitas Anies Baswesan mencapai 31,7 persen.
Posisi kedua Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan 11,8 persen, lalu Walikota Surabaya Tri Rismaharini 9,9 persen, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan 8,2 persen.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: