Nurmansyah akan bertarung dengan utusan Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria untuk mengisi kursi yang ditinggalkan Sandiaga Uno itu.
Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno mengatakan, agar warga ibukota tidak seperti membeli kucing dalam karung maka tidak ada salahnya kedua calon tersebut mengikuti proses uji kepatutan dan kelayakan.
"Kalau mau jujur sebenarnya perlu fit and proper test, sekalipun tidak diatur. Sebab, ini menyangkut orang nomor dua di Ibukota. Minimal publik tahu sebenarnya bagaimana pokok pikiran dari Nurmansjah dan Ahmad Riza," ungkap Adi saat ditemui
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (23/1).
Saat disinggung soal kelayakan kedua figur cawagub, Adi menilai akan tergantung dari parameternya. Meski begitu, katanya, pada dasarnya semua kandidat memiliki peluang yang sama untuk menang.
"Semuanya cocok. Prinsipnya begini, wagub bukan hanya bumper atau pelengkap penderitaan. Tapi harus siap bekerja," katanya.
Soal klaim kedua cawagub yang mengaku memahami permasalahan Jakarta, menurut akademisi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, semua klaim tersebut harus dibuktikan dalam kinerja.
"Paham gak paham soal klaim, yang penting pembuktian setelah menjadi Wagub. Minimal persoalan yang belum tuntas bisa selesai seperti banjir, kemacetan, PKL, Oke Oce, dan perkembangan ekonomi tidak hanya di Sudirman Thamrin tapi berbagai wilayah," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.