Demikian yang disampaikan oleh Analis Politik dari Universitas Paramadina Hendi Satrio kepada
Kantor Berita Politik RMOL saat dimintai pandangannya terkait situasi perpolitikan Amerika saat ini.
Menurut pria yang akrab disapa Hensat itu pemakzulan kepada Trump merupakan akumulasi kekecewaan terhadap kebijakan-kebijakan yang diambilnya selama ini.
"Trump tidak cepat merespons itu. Bahkan terkesan arogan," jela
s founder lembaga survei Kedai Kopi itu, Kamis (19/12).
"Ini adalah pembelajaran, bahwa pemimpin tidak seharusnya arogan terhadap kebijakan-kebijakan yang ada dan lebih mau mendengarkan," sambungnya.
Donald Trump menjadi presiden ketiga dalam sejarah negeri Paman Sam yang dimakzulan oleh DPR. Dia dituduh menyalahgunakan kekuasaan serta menghalangi Kongres dalam upaya penyelidikan pemakzulan.
Dalam pemungutan suara yang digelar di DPR, di mana Demokrat mendominasi, pada Rabu malam (18/12) waktu setempat, dihasilkan suara mayoritas yang meloloskan pemakzulan Trump.
Hasil tersebut akan dibawa untuk persidangan di Senat pada Januari mendatang. Persidangan di Senat, di mana Republik mendominasi, akan menentukan apakah akan menghukum Trump atau melengserkannya dari kursi orang nomor satu di Amerika Serikat.
BERITA TERKAIT: