Refleksi Sumpah Pemuda, Indonesia Merdeka Karena Semangat Juang Anak Muda

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Selasa, 29 Oktober 2019, 11:13 WIB
Refleksi Sumpah Pemuda, Indonesia Merdeka Karena Semangat Juang Anak Muda
Bursah Zarnubi (paling kanan)/Net
rmol news logo Ketua Umum Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) Bursah Zarnubi menjelaskan sejarah Sumpah Pemuda secara panjang lebar. Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dideklarasikan di Jakarta dan dihadiri anak-anak muda dari berbagai suku dan etnis serta berlatar belakang agama yang berbeda.

Sumpah pemuda ini menjadi spirit untuk menjadikan Indonesia menjadi sebuah bangsa yang merdeka, bersatu dan berdaulat.

Para pemuda yang tercatat aktif dalam sejarah Sumpah Pemuda adalah, Soenario, J. Leimena, Soegondo Djojopoespito, Djoko Marsaid, Muhammad Yamin, Amir Syarifuddin Harahap, W.R. Supratman, S. Mangoensarkoro, Kartosoewirjo, Kasman Singodimedjo, Mohammad Roem, A.K.Gani, dan Sie Kong Liong.

"Dari semangat Sumpah Pemuda ini yang mendorong melahirkan kemerdekaan. Mereka adalah pelopor yang gigih dan bersemangat untuk membawa Indonesia menjadi negara bangsa yang merdeka, mereka anak muda adalah pejuang," ujar Bursah dalam diskusi Refleksi Sumpah Pemuda oleh Pengawal Ideologi Bangsa Universitas Trilogi Jakarta, di Kampus Trilogi, Jakarta Selatan, Senin kemarin (28/10).

Selain Bursah, hadir pejabat Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) Arrissetyo Nugroho, praktisi UMKM Hartadi Norjono, dan ratusan mahasiswa yang menjadi peserta diskusi.

Menurut Bursah, Indonesia merdeka bukan hanya karena anak-anak muda yang berpengatahuan tinggi. Tapi juga karena ada kemauan keras yang bergelora dalam diri anak muda dan semangat dari anak-anak muda yang terus-menerus digelokaran.

"Jadi negara ini dibangun bukan oleh orang-orang IQ tinggi tapi karena adanya kemauan besar dan semangat juang anak-anak muda," ungkapnya.

Bursah juga mengutip pernyataan tokoh indosianis, Benedict Anderson tentang imaging commonity. "Yang dimaksud dengan imaging commonity itu adalah adanya sekelompok pemuda yang membayangkan satu masyarakat kebangsaan. Jadi sebelum kita merdeka, paham kebangsaan ini lebih dulu ada," tuturnya.

"Perlu dicatat, anak muda selalu tampil melakukan perubahan karena sifatnya pemberani, banyak terobosan dan kadang-kadang juga nekat, ada positifnya untuk suatu perjuangan politik dan tidak pernah putus asa," tambahnya.

Karena itu, menurut Bursah, warisan sejarah ini, terutama semangat satu bangsa, satu bahasa dan satu tanah air, wajib dijaga. Karena ini modal untuk membangun indonesia.

Di samping itu, keanekaragaman alias unity of diversity bisa menimbulkan ancaman perpecahan bila sesama anak bangsa terus-menerus memunculkan perbedaan.

"Yang sama yang harus kita pelihara kita sama-sama mencintai Indonesia, jangan diperluas perbedaan tersebut. Karena itu pemuda harus menjaga semangat sumpah pemuda, memelopori persatuan," ujar bursah

Hal yang sama juga disampaikan Arrissetyo Nugroho. Dia meminta pemuda saat ini banyak belajar dan fokus meneruskan cita-cita para founding fathters.

"Tidak ada perjalanan bangsa ini yang tidak dilakoni anak muda. Ada sumpah pemuda, sumpah kemerdekaan proklmasi dan reformasi. Para pemuda bersatu dan berkumpul untuk Indonesia," katanya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA