Karena itu, ekonom UI Athor Subroto memprediksi ekonomi Indonesia sulit meningkat hingga tahun depan.
"Bisa lihat kinerja ekspor kita tidak menyenangkan. Selain itu kita juga sedang menunggu arah kebijakan
goverment spending-nya nanti seperti apa. Sampai kuartal I tahun 2020-pun kemungkinan kita masih akan turun," ujarnya kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (11/10).
Athor menerangkan, melemahnya ekonomi juga dipengaruhi oleh defisitnya neraca perdagangan. Sebab di zaman sekarang setiap individu bisa mengimpor barang apa saja melalui
marketplace. Dengan demikian, uang yang dikeluarkan tersebut akan lari ke luar negeri.
"Itu yang perlu dipecahkan oleh
policy maker (pembuat kebijakan) kita. Karena kan kita sudah menandatangani kawasan bebas perdagangan dan lain sebagainya," jelasnya.
Untuk itu, menurut Athor, Presiden Joko Widodo perlu melakukan penyegaran tim ekonomi di kabinet jilid 2 nanti. Perlu kehadiran wajah baru yang punya ide lebih segar agar ekonomi Indonesia tidak makin terpuruk.
"Ya perlu penyegaran lah saya kira. Tim ekonomi harus diisi orang-orang yang memiliki kredibilitas internasional dan memiliki pemikiran yang cerdik untuk memproteksi pasar dalam negeri," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: