Begitu kata Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno saat berbincang dengan
Kantor Berita RMOL di Jakarta, Jumat (9/8).
Adi menilai, sikap Nasdem yang terkesan pura-pura ikhlas menerima keinginan Megawati hanyalah upaya Nasdem menyindir partai berlambang banteng yang mulai merasa di atas angin. Meskipun, presiden Jokowi bagian dari kader PDI-P.
"Itu hanya sindiran Nasdem sebagai parpol koalisi pendukung pemerintah yang ikut berjuang sejak awal," kata Adi.
Menurut Adi, sikap Ketum PDI-P dinilai kurang etis meskipun disampaikan dengan nada becanda soal jatah menteri PDI-P harus lebih dari empat kursi di kabinet Jokowi-Maruf kelak.
"Bahwa sikap Megawati tidak elegan meskipun PDIP pemenang parpol koalisi. Itu semacam menunjukkan superioritas PDI-P," demikian Adi.
Sebelumnya, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh mengatakan bahwa pihaknya selaku partai pendukung pemerintah mengaku ikhlas dengan sikap PDI-P. Menurut Paloh, berkoalisi dan mendukung pemerintah itu harus ikhlas tanpa meminta-minta jatah kursi menteri.
"Nasdem tidak ada minta-minta. Jadi saya harus lempeng (luruskan), tidak pernah kami minta-minta kursi itu," ujar Surya Paloh usai menghadiri Kongres V PDIP di Bali, Kamis (8/8).
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: