Begitu kata Director for Presidential Studies-DECODE UGM, Nyarwi Ahmad. Ia mengatakan, stigma negatif akan diberikan kepada parpol pendukung 02 lantaran dalam perhelatan Pilpres kemarin, mereka rajin mengkritik kebijakan Presiden petahana Joko Widodo.
"Kita lihat parpol dari elitenya mengkritik cukup kerasa kepada Pak Jokowi, program-programnya dengan berbagai kalimat yang cukup keras. Ketika tiba-tiba bergabung dalam waktu pendek setelah penetapan MK, itu bisa membuat image di masyarakat bahwa seakan-akan tidak konsisten," ucap Nyarwi Ahmad kepada
Kantor Berita RMOL, Selasa (2/7).
"Yang kedua, seakan-akan partai politik ini mengejar kekuasaan," katanya.
Ia menyadari bahwa dunia politik yang ada tak bisa lepas dari unsur kepentingan. Namun dari sisi etika, parpol oposisi yang berbalik mendukung kubu koalisi pemerintah ini sangat negatif.
"Iya seperti itu (muka dua) dan seperti tidak menghiraukan suasana kebatinan orang-orang yang mendukung Capres mereka itu," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: