Hinca menjabarkan bahwa kehadiran internet yang dapat diakses selama 24 jam sehari secara nonstop menjadi sumber kunci informasi dan propaganda berbagai keyakinan.
"Dampak kedua Internet telah menjadi "Echo Chamber" dari keyakinan yang sudah ada dan terus diperkuat dengan orang-orang yang homogen, dengan pemikiran sama," ujarnya dalam akun Twitter pribadi sesaat lalu, Kamis (13/6).
Selain itu, internet dapat menyebabkan akselerasi penyebaran di mana saat ini efektivitas dan efisiensi propaganda dapat dilakukan tanpa harus bertemu fisik.
Informasi yang berlimpah di dunia maya tanpa ada filterisasi berpotensi membuat orang bisa menjadi radikal dengan sendirinya.
"Sebab, berbagai informasi yang tidak dipahami namun kemudian diamini (self-radicalization)," sambung anggota Komisi III DPR itu.
Atas alasan itu, Hinca mendukung penuh berbagai program kontra radikalisme yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BPNT) untuk memberantas potensi-potensi buruk internet.
"BNPT memerlukan suntikan energi untuk membangun sistem teknologi yang dapat meredam hal tersebut," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: