Hal ini disampaikan Pendiri Rumah Milenial Sahat Martin Philip Sinurat dalam dialog bertajuk "Merajut Persaudaraan & Kolaborasi Untuk Indonesia Damai Pasca Pemilu 2019" dikantor Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU), Jakarta, Rabu (29/5).
"Generasi muda saat ini butuh teladan yang tidak lakukan ujaran kebencian," ungkapnya.
Ujaran kebencian, menurut Sahat sudah membuat masyarakat benar-benar terbelah karena perbedaa prinsip politik. Hal itu menurutnya mengancam persatuan, salah satunya yaitu adanya isu referendum yang di lontarkan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Muzakir Manaf alias Mualem.
"Kami sedih melihat baru-baru kemarin ada tokoh masyarakat mantan kepala daerah akan tuntut referendum di Aceh. Timut Timor lepas saja kita sudah bisa merasakan ada yang terpisah dari kita. Ini Aceh bisa begitu hanya karena persoalan perbedaan politik saja," ujarnya.
"Semoga kita bisa terus merajut kolaborasi untuk Indonesia damai," tandasnya.
BERITA TERKAIT: