Aksi ini juga dinilainya telah melumpuhkan roda perekonomian. Menurutnya, banyak pedagang yang kehilangan pendapatan akibat kerusuhan di sekitar kawasan Petamburan dan Tanah Abang.
"Biasanya perputaran uang di Pasar Tanah Abang itu bisa sekitar 100 sampai 200 miliar per hari. Akibat kerusuhan ini jelas perputaran uang jadi menurun, orang jadi terganggu dan bahkan takut ke Pasar Tanah Abang," kata Prasetyo di Jakarta, Kamis (23/5).
"Harusnya ada peningkatan pendapatan di
peak season seperti ini untuk pedagang. Tapi melihat situasi dan kondisi seperti ini, rusuh di dekat Tanah Abang jelas membuat pendapatan pedagang jadi menurun, bahkan bisa hilang karena banyak toko yang tutup," lanjutnya.
Pras pun berharap kepada masyarakat, terutama pengunjuk rasa agar bisa menyampaikan aspirasinya dengan damai dan tertib agar tak merugikan orang lain.
"Tolong hargai juga masyarakat Jakarta yang lainnya, yang mencari rezeki. Kasihan pedagang-pedagang di Tanah Abang dan sekitarnya harus kehilangan pendapatan. Mereka jadi merugi. Masyarakat juga jadi susah untuk membeli barang, apalagi mau belanja untuk lebaran," tutup Pras.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.