Begitu dikatakan pakar diplomasi pertahanan, Anak Agung Banyu Perwita saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (20/5).
Agung menjelaskan bahwa kunjungan armada asing di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara itu usai menghadiri pameran pertahanan maritim di Singapura.
"Kunjungan mereka kan setelah menghadiri Expo IMDEX di Singapura, so waktunya cuma kebetulan saja kok (dekatan dengan pengumuman hasil pemilu)" ujar Agung.
Dalam kunjungan itu, dikatakan Agung, armada asing juga melakukan pertemuan diplomatik bersama Komando Armada I dan Bakamla.
Sehingga, sambung akademisi President University ini, keliru juga jika ada yang menyebut masuknya armada asing membahayakan Indonesia, bahkan disebut melanggar kedaulatan.
"Tidak ada pelanggaran kedaulatan, yang ngomong itu berarti enggak paham diplomasi pertahanan," pungkas Agung.