Hari ini tepat 21 tahun tragedi Trisakti yang terjadi 12 Mei 1998 silam.
Pantauan
Kantor Berita Politik RMOL di lokasi, para alumnus itu kompak mengenakan kemeja warna putih. Mereka mengelilingi makam dua pejuang reformasi, Elang Mulia Lesmana dan Heri Hartanto, sambil menaburkan bunga merah putih.
"Engkau akan menganjurkan, berilah surga-Mu tempat yang layak, teman-teman kami, mengorbankan jiwa raganya 21 tahun lalu. Kami memohon keadilan, berilah hukuman kepada penjahat HAM yang telah merampas nyawa yang merampas kebebasan dari rezim yang zalim," tutur Ahmad Fauza Alqas saat memimpin prosesi tabur bunga.
Dalam ziarah ini tampak di antaranya yaitu mantan Ketua Senat Mahasiswa Universitas Trisakti tahun 1997/1998 Julianto Hendro Cahyono, juga beberapa mantan aktivis pergerakan mahassiwa 98 yaitu Adian Napitupulu, Wahab Talaohu, dan Benny Rhamdhani.
Prosesi diawali doa bersama dilanjutkan menabur bunga dan air. Tak sedikit di antara mereka menitikkan air mata.
Selain alumni, hadir juga puluhan mahasiswa Trisakti mengenakan almamater biru tua khas Trisakti.
Bintang Jasa Pratama menjadi nama yang disematkan kepada Elang Mulia Lesmana dan Heri Hartanto sebagai Pejuang Reformasi berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 057/TK/2005, 15 Agustus 2005.
BERITA TERKAIT: