"Buat ngomongin masalah kemarin itu (tes baca Alquran)," kata Ketua IDA Tengku Marsyuddin Ishak, kepada wartawan di kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (16/1).
Marsyuddin menyatakan pihaknya juga akan meminta izin KPU agar membolehkan mereka menggelar tes baca Alquran.
"Kita silaturahmi dulu. Koordinasi dengan KPU," demikian Marsyuddin sembari berlalu.
Sejumlah kalangan sempat menolak rencana tes baca Alquran ini.
Menurut pengamat politik Karyono Wibowo, munculnya ide tes baca Alquran dapat menguatkan politik identitas jelang Pilpres 2019 sehingga membuat substansi demokrasi di Indonesia semakin jauh.
"Hal ini membuat demokrasi kita mengalami defisit. Pemilu yang seharusnya menjadi perwujudan kedaulatan rakyat untuk memilih calon pemimpin yang berkualitas dan berintegritas akhirnya bergeser menjadi sekadar caci maki yang penuh ujaran kebencian," ujar Karyono, Senin (31/12) silam.
[jto]
BERITA TERKAIT: