Hal itu disampaikan oleh pengamat politik dari Indonesian Public Institute (IPI) Jerry Massie kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (7/1).
"Jangan sampai debat dihilangkan, jika ini terjadi maka kita kembali ke zaman orde baru," ujar Jerry.
Beberapa pernyataan dari berbagai kalangan agar debat ditiadakan karena dianggap percuma. Hal tersebut sebagai bentuk protes kepada KPU karena sudah mengeluarkan beberapa peraturan yang janggal.
Sebelumnya, KPU mengumumkan pembatalan penyampaian visi misi oleh pasangan capres dan cawapres, dan sebelumnya telah diberikan kisi-kisi kepada masing-masing kandidat.
Kemudian KPU mencoret dua nama panelis yang dianggap publik sangat berkompeten dalam bidangnya.
"Tidak ada debat bagaikan nasi tanpa sayur atau nasi tanpa lauk, jadi debat kali ini harus berbeda," ucap Jerry.
Maka dari itu dia berharap tetap harus ada debat. Publik lagi menanti dua jagoan untuk adu program, ide dan gagasan.
"Mau tidak mau dua kandidat harus siap apapun resikonya. Kalau tidak maka bisa jadi demokrasi kita di ujung tanduk," tandasnya.
[rus]