Sebab, setiap elemen masyarakat diminta untuk menentukan dukungan terhadap salah satu pasangan calon yang berlaga di Pilpres 2019.
"Bangsa ini aneh, saya netral salah. Maunya harus cebong atau kampret," katanya dalam pelantikan pengurus baru Pemuda Muhammadiyah di Kantor Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Jumat (28/12).
Dalam kesempatan itu, Cak Nanto menegaskan bahwa Pemuda Muhammadiyah akan netral sebagai sebuah institusi. Garis politik Pemuda Muhammadiyah searah dengan PP Muhammadiyah yang tidak berafiliasi pada partai politik.
"Jangan lagi goda-goda. Arah politik Pemuda Muhammadiyah arahnya sama dengan Muhammadiyah," lanjut koordinator nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) tersebut.
Di Pilpres 2019, sambungnya, Pemuda Muhammadiyah akan mengkaji lebih dalam mengenai arah bangsa akan dibawa, bukan tentang calon presidennya.
Cak Nanto pun menganalogikan penumpang yang sedang berada di terminal bus. Mereka tidak pernah bertanya tentang siapa sopir yang akan membawa bus tapi bertanya ke mana tujuan bus.
"Arah bangsa ini mau ke mana, kok malah tanya presidennya itu siapa. Muhammadiyah itu mau bertanya ke mana arah negara ini, bukannya presidennya siapa," jelasnya.
Namun demikian, dia mempersilakan kader secara pribadi menentukan dukungan kepada salah satu calon presiden, tanpa membawa atribut organisasi.
"Mau pilih Jokowi monggo, Prabowo monggo. Asal ada alasan," imbuh Cak Nanto.
[wah]
BERITA TERKAIT: