"Ini ada yang memanas-manasi suasana. Mereka ini tidak suka melihat hubungan baik Jokowi dan SBY," tegas Sekjen aringan Aktivis Reformasi Indonesia (Jari 98) Ferry Supriyadi, Sabtu (15/12).
Perusakan itu terjadi bersamaan dengan kunjungan Ketua Umum Partai Demokrat SBY dan Presiden Jokowi di Pekanbaru hari ini. SBY menghadiri agenda partai, sementara Jokowi agenda kenegaraan.
"Jangan-jangan ada operasi senyap pembusukan untuk ganggu hubungan antara Jokowi dan SBY, awas operasi adu domba," ujar Ferry lagi.
Lebih lanjut, dia menduga pihak yang tidak menyukai hubungan baik antara Jokowi dan SBY bisa dari kalangan internal maupun eksternal.
"Ini kan tahun politik, strategi apapun bisa dilakukan untuk memecah belah. Bisa jadi di internalnya panas melihat hubungan baik antara Jokowi dan SBY, rumah sebelah apalagi," tutur Ferry.
Pihaknya menyayangkan aksi perusakan tersebut di tengah kader Demokrat menyambut SBY dalam rangka agenda konsolidasi Pemilu di Riau.
Ferry memprediksi motif di balik perusakan atribut ini lantaran gagal memprovokasi masyarakat Riau yang ingin mencoba melakukan aksi penolakan pemberian gelar kehormatan adat kepada Presiden Jokowi.
"Jadi masyarakat Riau jangan terprovokasi dengan peristiwa-peristiwa yang tiba-tiba menghebohkan tersebut," ucap Ferry.
Masyarakat Riau juga dihimbau untuk tidak terprovokasi dengan permainan ini. Bisa saja ada pihak yang sedang memainkan sandiwara atau
playing victim.
"Sehingga makin bencilah rakyat pada Jokowi dan partai pendukungnya. Ini semua bisa saja sebuah setingan. Tahun politik, waspadai politik adu domba dan sandiwara politik. Masyarakat Riau hati-hati terhadap provokasi ini," pungkas Ferry.
[rus]
BERITA TERKAIT: