Dibanding Jokowi, Soeharto Yang Konsisten Hidupkan Ekonomi Kerakyatan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/adityo-nugroho-1'>ADITYO NUGROHO</a>
LAPORAN: ADITYO NUGROHO
  • Selasa, 27 November 2018, 15:09 WIB
Dibanding Jokowi, Soeharto Yang Konsisten Hidupkan Ekonomi Kerakyatan
Priyo Budi Santoso/Net
rmol news logo . Kerinduan kepada masa Orde Baru yang peduli terhadap sektor-sektor ekonomi kerakyatan kembali digaungkan oleh Partai Berkarya.

Sekjen Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso menyatakan kebijakan Presiden Soeharto dulu jauh berbeda dengan pemerintah sekarang yang dinilai anti dengan ekonomi kerakyatan.

"Dulu, Pak Harto justru concern sekali untuk menghidupkan sektor-sektor kerakyatan, ekonomi kecil, bahkan KUD-KUD yang ada di desa-desa itu dibangkitkan dan diberdayakan sehingga kaum tani bangkit," kata Priyo kepada redaksi, Selasa (27/11).

Sementara pemerintahan Jokowi saat ini yang baru mengeluarkan Paket Kebijakan Ekonomi Jilid 16 meskipun beberapa bidang sudah direvisi namun tetap berasa anti kerakyatan dan lebih condong ke asing.

Dan setelah mendapat penolakan dari banyak kalangan, Menko Perekonomian Darmin Nasution akhirnya memutuskan untuk menunda pelaksanaan pelonggaran investasi asing 100 persen yang masuk dalam paket ekonomi itu.

Priyo, mantan politisi Partai Golkar itu menilai bahwa Presiden Soeharto dahulu konsisten dengan sistem ekonomi yang berdasarkan Pasal 33 UUD 1945, dimana prinsip kekeluargaan, gotong royong dan musyawarah mufakat menjadi cirinya.

"Pasal 33 yang berkaitan dengan sektor-sektor ekonomi kerakyatan mendapat perhatian yang besar dari Pak Harto," pungkasnya. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA