"Sekali kita memacu pertumbuhan ekonomi, industri dasar kita lemah sekali. Itu akan memacu impor permesinan, impor bahan baku, jadi kalau dipacu itu akan membuat turbulensi ekonomi, karena dipacu tapi industri dasarnya tidak kuat," ujar praktisi industri Said Didu di Jl Sriwijaya 35, Jakarta, Rabu (14/11).
Said Didu melihat, komitmen pemerintah saat ini tidak fokus dalam membangun industri dasar tersebut. Sementara, menggenjot infrastruktur pun menggunakan bahan baku impor.
"Membangun infrastruktur itu saja sebagian impor. Kan itu masalahnya," ungkapnya.
Menurut dia, seharusnya pemerintah atau nanti siapapun yang memenangkan pertarungan Pilpres membuat perencanaan terkait pembangunan industri.
"Menurut saya perencanaan yang kurang hati-hati sehingga memacu pertumbuhan yang membuat impor naik, itu akan membuat ekonomi semakin panas dan moneter akan semakin terganggu," pungkasnya.
[lov]