Salah satunya advokat Eggi Sudjana. Menurutnya, dari sisi profesionalitas, tidak ada masalah Yusril mengambil keputusan tersebut. Tapi ada masalah secara ideologis dari pilihan mantan Menkumham tersebut.
“Kalau dalam segi ideologis, Yusril cacat ideologis. Dia yang katanya garis ideologis Masyumi ini persoalannya adalah
jihad fi sabilillah,†ungkap Eggi kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (5/11).
Caleg PAN itu juga menjelaskan bahwa dalam
jihad fi sabilillah adalah melawan kemungkaran, bukan membantu kemungkaran.
Eggi kemudian mengutip Alquran Surat Al An’Am ayat 123, yang menjelaskan mengenai pembesar-pembesar yang melakukan kejahatan dan tipu daya yang besar. Dalam hal ini, Eggi menyebut kubu Jokowi-Ma’ruf penuh dengan kemungkaran.
“Pembesar-pembesar itu kan artinya bisa disebut Jokowi itu sebagai pembesar di negeri ini. Kemudian Kiai Ma’ruf Amin juga bisa disebut sebagai pemebesar ulama,†bebernya.
Dia menyebut bahwa pada tahun 2015 Kiai Ma’ruf mengeluarkan fatwa haram memilih pemimpin yang menipu rakyat. Tetapi kini dirinya justru menjadi cawapres pemimpin yang menipu rakyat.
Masih, kata Eggi, selain ayat tersebut juga dijelaskan dalam Surat At Tahrim ayat 9 yang berisi soal tugas nabi yang diperintahkan Allah untuk melawan orang-orang yang munafik.
Sambung dia, ciri orang munafik adalah ketika berbicara dusta, ketika berjanji mengingkari, dan ketika diberi amanah berkhianat. Semua ciri itu ada pada Jokowi.
“Kok ini Yusril malah membantu,†tandasnya.
[ian]
BERITA TERKAIT: