Hal itu berdasarkan survei LSI Denny JA yang dilakukan untuk melihat pertarungan partai politik di 10 provinsi.
Peneliti senior LSI Denny JA, Adjie Alfaraby menjelaskan suara Golkar akan tergeser dengan PDIP dan Gerindra yang mendapat keuntungan dari adanya pemilu serentak. Sebab kedua capres yang bertarung berasal kedua partai tersebut.
"Sedangkan Golkar terkena efek bakpau. Kenapa efek bakpau karena kasus Setya Novianto yang puncaknya menabrak tiang listrik dan diklaim benjol sebesar bakpau, mengerus elektabikitas," ujarnya saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Jumat (2/11).
Adjie menambahkan dari 10 provinsi yang dilakukan survei yakni Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Riau, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan, partai berlambang pohon beringin itu hanya juara di Sulawesi Selatan.
"Sumatera Utara yang tadinya basis Golkar, berdasarkan survei yang dilakukan Oktober 2018 ini diperoleh suara PDIP yang menempati ranking satu," kata Adjie.
Sementara di provinsi lainnya, Golkar selalu di bawah bayang-bayang PDIP dan Gerindra. Khusus di Jawa Timur, suara Golkar pun jauh di bawah PKB.
Survei ini diambil dengan turun langsung ke lapangan dengan wawancara dan kuesioner dengan margin error per provinsi kurang lebih 4,1 persen.
Survei yang diikuti oleh 600 responden di setia provinsi ini juga dilengkapi dengan FGD dan analisis media serta indepth interview.
[nes]
BERITA TERKAIT: