Fahira Idris: Audience Debat Pilpres Jangan Timses, Tapi Rakyat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Senin, 22 Oktober 2018, 10:44 WIB
Fahira Idris: <i>Audience</i> Debat Pilpres Jangan Timses, Tapi Rakyat
Fahira Idris/Net
rmol news logo Format debat pilpres selama ini dirasa masih kurang menyentuh rakyat. Bahkan sejak Pilpres 2004, debat calon presiden dan wakil presiden jarang menjadi referensi utama dalam menentukan pilihan.

Atas alasan itu, anggota DPD RI Fahira Idris meminta agar format debat dievaluasi, baik dari sisi substantif maupun teknis. Dari sisi substantif, kata dia, tema debat harus lebih tajam dan menyentuh persoalan kekinian dan solusi tantangan ke depan.

“Dari sisi teknis, volume debat harus diperbanyak, digelar di berbagai daerah dengan audience utama dari berbagai lapisan masyarakat, bukan tim sukses," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (22/10).

Debat harus menjadi pendidikan politik yang baik bagi rakyat dan menjadi bentuk kampanye sesungguhnya dari para calon. Untuk itu, KPU harus berani membuat terobosan baru pada Debat Pilpres 2019 ini.

Fahira meminta agar KPU menghindari tema-tema yang terlalu umum. Misalnya, jika debat soal ekonomi temanya harus lebih tajam tentang tantangan ekonomi saat ini, seperti fundamental ekonomi, utang, nilai tukar rupiah, dan pengendalian harga-harga kebutuhan pokok.

“Untuk substansi debat, tema, sub tema, dan pertanyaan-pertanyaannya harus tajam, kekiniaan, dan memancing calon mengungkapkan visi besarnya untuk Indonesia ke depan. Jangan mengawang-awang,” jelas Senator Jakarta ini. [ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA