"Ya kita jangan membawa isu agama lah. Kita kan masyarakat Indonesia itu plural. Justru kita membawa bagaimana keutuhan bangsa itu kita jaga," kata calon Wakil Presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin, usai silaturahmi dengan para sesepuh Ponpes Krapyak Yogyakarta (Minggu, 14/10).
Kata Ma'ruf Amin, jauh lebih konstruktif bila yang dibicarakan adalah topik semacam pemberdayaan ekonomi masyarakat ke depan. Yaitu bagaimana masing-masing calon maupun pendukungan, punya program dengan target memajukan ekonomi masyarakat.
"Tak usah saling menjelekkan. Tak usah memaki-maki, mendiskreditkan. Masing-masing jualan programnya saja, jualan tokohnya saja," pungkas Kiai Ma'ruf.
Dalam kesempatan ini, Ma'ruf Amin bersilaturahmi kepada tiga sesepuh Ponpes Krapyak Yogyakarta. Sosok pertama yang dikunjungi Ma'ruf Amin adalah KH Atabik Ali, Ketua Yayasan Ali Maksum, yang sedang sakit.
"Beliau itu menerima saya dengan sangat terharu. Beliau kawan saya dan dulu seangkatan dengan saya. Sering bertemu dalam perbincangan-perbincangan. Halakah-halakah keagamaan dengan teman-teman yang lain," papar Ma'ruf Amin.
Setelah itu, Ma'ruf Amin bersilaturahmi ke kediaman Nyai Ida Zainal Abidin, yang terletak tak sampai 100 meter dari kediaman Kiai Atabik di Kompleks Ponpes Krapyak. Nyai Ida diteman oleh Nyai Warsun ketika menerima Kiai Ma'ruf dan Istri, Nyai Wuri Estu Handayani.
Nyai Ida adalah istri dari KH Zainal Abidin Munawwir, sesepuh di Ponpes Krapyak. Ketika masih hidup, Kiai Ma'ruf mengaku Kiai Zainal sering halaqah dengan dirinya. Sementara Nyai Ida banyak berhubungan dengannya dalam aspek pengembangan ekonomi syariah.
Terakhir, Ma'ruf Amin bersilaturahmi ke kediaman cucu pendiri Ponpes Krapyak KH Al Munawwir, yakni KH Najib Abdul Qodir. KH Najib adalah salah seorang Rais Syuriah di PB NU.
"Jadi saya bertemu dengan sahabat saya, kolega saya, dengan pengasuh pondok pesantren," kata Kiai Ma'ruf, yang juga pengasuh Pondok Pesantren An-Nawawi, Serang, Banten itu.
[jto]
BERITA TERKAIT: