Sekretaris DPD Partai Gerindra Jatim, Anwar Sadad menuding Cak Imin tidak mengetahui karakter pondok pesantren.
"Justru statemen itu menandakan Cak Imin tak paham karakter pesantren yang sebenarnya," kata Sadad seperti dilansir
Kantor Berita RMOLJatim, kemarin (Senin, 8/10).
Diterangkan Sadad, dalam sejarahnya, pondok pesantren pasti bersatu jika menghadapi musuh agama atau menyangkut wilayah akidah. Ia lantas mengutip pesan pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH. Hasyim Asy'ari yang selalu kokoh dalam persoalan akidah.
"Dawuhnya Hadratussyaikh Hasyim Asyari, 'Tak ada kompromi dalam masalah akidah'," terangnya.
Menurut Sadad, politik dalam pandangan kiai-kiai pesantren masuk area ijtihadi, sehingga tidak bisa tunggal.
"Oleh karena itu, pernyataan Cak Imin yang mengklaim pesantren di Jawa telah satu suara mendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin hanya khayalan Cak Imin. Klaim Cak Imin bahwa pesantren di Jawa semuanya bulat di belakangnya itu hanya klaim untuk menghibur diri sendiri," demikian Sadad.
Pasangan Prabowo-Sandi belakangan ini cukup intensif melakukan silaturahmi dengan kalangan pesantren. Seperti, yang dilakukan Sandiaga di Jatim selam dua hari terakhir yang terus berkunjung ke pesantren-pesantren, seperti Sidogiri.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Prabowo yang juga pernah melakukan safari ziarah makam para pendiri Nahdlatul Ulama (NU) di Jatim beberapa waktu lalu. Prabowo juga menghadiri tablig akbar menyambut Tahun Baru Islam dan tasyakuran Pesanten Al-Quran As-Syafiiyah Polu Air di Kecamatan Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat pada Minggu, (7/10) kemarin.
Menanggapi hal tersebut, Cak Imin berpendapat bahawa pesantren merupakan sumber suara. Lantas Cak Imin memberi tahu kepada Prabowo dan Sandi bahwa di pesantren ada pola pengambilan keputusan yang satu komando yaitu jumhur ulama.
"Ulama itu biasanya punya satu pola pikir dan sikap, yaitu jumhur ulama. Yaitu mengikuti pendapat sebagian ulama masyhur atau yang punya kredibelitas, terkenal atau yang punya jumlah pendukung banyak," kata Cak Imin.
Khusus pulau Jawa, klaim Muhaimin, keputusan mayoritas ulama sudah menetapkan dukungan kepada pasangan Capres dan Cawapres, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Jumhur ulama ini alhamdulilah banyak pendukung Kiai Ma'ruf yang ada di seluruh Jawa," demikian Muhaimin.
BERITA TERKAIT: