"Sebagai bantalan dalam mengantisipasi ketidakpastian perekonomian," kata Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto di ruang Fraksi Golkar, gedung DPR, Jakarta, Kamis (20/9).
Hal itu didasari dari kajian analisis dan pertimbangan yang mendalam terkait kepentingan bangsa yang lebih besar.
Airlangga menyebut, utang negara saat ini diperkirakan telah mencapai Rp 4.685 triliun pada tahun 2019. Praktis hal itu semakin menggerus APBN kita.
"Kami mengajak pemerintah dan DPR untuk menjunjung tinggi transparasi dan akuntabilitas dalam proses pembahasan dan pelaksanaan APBN," terang Airlangga.
Hal itu dimaksudkan untuk mewujudkan komitmen Golkar Bersih di seluruh kader baik pusat maupun daerah.
"Ini sebagai bentuk komitmen Partai Golkar dalam mewujudkan Golkar Bersih," pungkasnya.
[lov]
BERITA TERKAIT: