Peneliti Senior Formappi, Lucius Karus belum lengkapnya profil para bacaleg membuat pihaknya kesulitan menelusuri rekam jejak bakal wakil rakyat itu.
Para Bacaleg yang belum melengkapi data profil kebanyakan berasal dari Partai Demokrat dan Perindo. Lucius pun menduga hal itu terjadi karena para Caleg sendiri yang ogah menyampaikan data profil.
"Caleg yang tidak mau profilnya dipublikasi sebanyak 26 persen, hampir semua caleg Demokrat dan Perindo tidak mau diketahui calon pemilih siapa diri mereka. Caleg tanpa data profil 18 persen dan yang tersedia 56 persen," ujarnya di Kantor Formappi, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (14/9)
Lebih lanjut Lucius menilai ada faktor lain yang membuat banyaknya profil bacaleg yang tidak lengkap. Ia menduga KPU belum siap untuk memberikan informasi bacaleg kepada masyarakat.
Padahal menurut dia, riset yang dilakukan pihaknya bertujuan memperbaiki data sebelum menjadi Daftar Caleg Tetap (DCT).
"Lingkup kajian kami mencari profil caleg pemilu 2019 lewat website KPU. Tapi kami menilai KPU gagap, terkait dengan ketersediaan data profil caleg. Sulit bagi kami mencari tahu profil mereka," ujarnya.
[nes]
BERITA TERKAIT: