Demikian disampaikan analis ekonomi politik dari The New Indonesia Foundation, Reinhard dalam keterangannya, Kamis (9/8).
Teknokrat senior yang juga begawan ekonomi DR. Rizal Ramli justru sangat khawatir dan gelisah dengan memburuknya ekonomi rakyat.
"Para elite politik terus gaduh, cakar-cakaran dan eker-ekeran berebut kursi, tanpa punya kemampuan mengatasi krisis ekonomi yang sudah lampu kuning setengah merah," ujar Reinhard.
Menurutnya, hanya Rizal Ramli yang mampu mengatasi memburuknya ekonomi dengan spirit Trisakti dan pasal 33 UUD 45.
"Selebihnya para spekulan bergelar 'pengamat ekonomi atau ekonom neoliberal' yang mengklaim bisa mengelola ekonomi, merasa sok tahu, padahal justru mengelabui rakyat dan menjerumuskan rezim, pun kadang mereka ini jual mahal," tuturnya.
Lalu bagaimana sikap RR sapaan akrab Menko Prekonomian era Presiden Gus Dur jika tidak dilirik kubu Joko Widodo atau Prabowo Subianto. RR lebih baik di tengah-tengah, berpihak ke rakyat banyak, berpihak pada amanat derita rakyat, bebas aktif-kreatif, independen dan tidak terseret pertarungan sengit kedua kubu.
"Sebab sebagai begawan ekonomi dan tokoh nasional, sudah semestinya RR berdiri di atas keyakinannya, di atas semua golongan, semua kubu. Kecuali kalau dia jadi capres atau cawapres, yang musti bertanding dengan para pesaing,'' demikian Reinhard.
[rus]