Alasan untuk mengamankan kepentingan bisnis ke depan selalu menjadi dasar peliknya penentuan itu.
Hal itu sebagaimana disampaikanpengamat politik dari Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (24/7).
"Antara politik dengan kepentingan bisnis saling berhubungan karena disebabkan oleh demokrasi kita yang sudah mengarah liberal," ujar Karyono.
Pengamat politik senior ini menambahkan dalam sistem seperti ini pemodal bisa masuk dan mengendalikan suatu partai atau koalisi partai.
"Demokrasi ini membuka ruang-ruang politik untuk kepentingan kekuasaan dan bisnis," tegas dia.
Bukan hanya untuk posisi cawapres atau orang nomor dua di Republik ini tapi hampir di semua posisi.
"Tak hanya cawapres, semua posisi baik eksekutif, legislatif bahkan yudikatif seperti itu," pungkasnya.
[wid]
BERITA TERKAIT: