Sulit Tentukan Cawapres Buah Dari Demokrasi Liberal

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/adityo-nugroho-1'>ADITYO NUGROHO</a>
LAPORAN: ADITYO NUGROHO
  • Selasa, 24 Juli 2018, 12:24 WIB
Sulit Tentukan Cawapres Buah Dari Demokrasi Liberal
Anies Baswedan, Prabowo Subianto, Joko Widodo, Iriana, dan Jusuf Kalla/aNet
rmol news logo Fenomena penentuan cawapres yang begitu rumit menjadi sorotan berjalannya proses demokrasi di Indonesia. Misalnya seperti yang terjadi di kubu Jokowi, begitu juga Prabowo saat ini.

Alasan untuk mengamankan kepentingan bisnis ke depan selalu menjadi dasar peliknya penentuan itu.

Hal itu sebagaimana disampaikanpengamat politik dari Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (24/7).

"Antara politik dengan kepentingan bisnis saling berhubungan karena disebabkan oleh demokrasi kita yang sudah mengarah liberal," ujar  Karyono.

Pengamat politik senior ini menambahkan dalam sistem seperti ini pemodal bisa masuk dan mengendalikan suatu partai atau koalisi partai.

"Demokrasi ini membuka ruang-ruang politik untuk kepentingan kekuasaan dan bisnis," tegas dia.

Bukan hanya untuk posisi cawapres atau orang nomor dua di Republik ini tapi hampir di semua posisi.

"Tak hanya cawapres, semua posisi baik eksekutif, legislatif bahkan yudikatif seperti itu," pungkasnya. [wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA