Meski bukan dari agenda resminya ke MK, RR pun tetap menyanggupi permintaan koordinator aksi yang datang lebih awal.
"Saya salut dengan dua hakim MK yang sudah mengeluarkan
dissenting opinion. Mereka masih menunjukkan intelektual. Antara kepala dan hati, sama," ujar RR dari mobil komando.
Pernyataan tersebut mengacu pada sikap hakim MK yang telah mengeluarkan
dissenting opinion (pendapat berbeda) terkait ambang batas pencapresan alias
presidential threshold 20 persen.
"Banyak (hakim) yang tidak intelektual. Antara hati dan kepala enggak nyambung. Kepalanya nyambung sama perut," tambah mantan Menko Maritim itu.
RR sendiri sengaja datang ke MK untuk menyerahkan karangan bunga kepada hakim MK yang menyatakan
dissenting opinion.
Sementara itu, sebelum kedatangan RR, ada ratusan pendemo yang menggelar aksi protes di depan gedung MK
Pendemo dari massa Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) gabungan itu membentangkan spanduk bertuliskan "Tolak Presidential Threshold 20 Persen" sambil menyampaikan aspirasinya dari mobil komando.
[rus]