Menurutnya, terjaganya keamanan selama Pilkada 2018 kemarin membuat Indonesia mendapatkan pujian dari berbagai media internasional.
"Alhamdulillah kita bersyukur ya pilkada kemarin tanpa gejolak yang berarti dan tidak ada isu sara, tidak ada konflik yang sampai mengancam. Itu pun komentar dari luar negeri itu bagus semua, semua media seperti Al Jazeera, sangat-sangat memuji pelaksanaan pilkada kemarin," ujar Said Aqil Siroj di Universitas Negeri Jakarta, Selasa (3/7).
Meski mengaku sempat khawatir akan terjadi konflik antar umat seperti pada Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu, namun ternyata yang ia khawatirkan tidak terjadi sama sekali.
"Sebelumnya memang sempat khawatir akan terjadi seperti DKI kemarin, tapi alhamdulillah tidak," imbuhnya.
Ia juga optimis bahwa meredamnya isu sara dan konflik politik identitas tersebut, akan berlanjut hingga Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.
"Mudah-mudahan, harus dong, harus kita pelihara keamanan ini, kita sudah mampu menunjukkan pada dunia terutama umat islam bangsa ini mampu berdemokrasi, ngerti berdemokrasi, paham berdemokrasi, mengatur kebersamaan," paparnya.
Tak luput, ia juga mengimbau agar semua pihak bisa kompak melawan politik agama demi kepentingan politiknya.
"Satu saja yang saya himbau, satu aja, jangan sekali-kali politik agama dibawa-bawa untuk kepentingan politik, itu bahaya sekali," harapnya.
Dalam kuliah umumnya di UNJ, demi menjaga keamanan dan perdamaian tersebut ia juga berpesan kepada masyarakat untuk menjaga budaya sendiri dan jangan terpengaruh budaya asing yang negatif.
Budaya di Indonesia itu, kata dia, menjunjung tinggi tata krama dan persaudaraan yang tidak dimiliki oleh budaya lain.
"Jangan hanya teriak jaga NKRI, jaga persatuan, tapi juga jaga budaya kita, budaya kita jauh lebih baik dibanding budaya negara lain bahkan lebih bagus dari budaya negara Arab," tegasnya.
[fiq]
BERITA TERKAIT: