Presiden PKS: Mungkin Ada Yang Sengaja Menikmati Kesemrawutan KTP-El

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Selasa, 29 Mei 2018, 14:26 WIB
Presiden PKS: Mungkin Ada Yang Sengaja Menikmati Kesemrawutan KTP-El
Sohibul Iman/Net
rmol news logo Di kala dunia sedang digencarkan dengan perlindungan data pribadi penduduk, Indonesia justru disuguhi kasus KTP-el yang tercecer di jalanan Bogor. Menurut Presiden PKS Sohibul Iman, insiden ini sangat naif.

“Di zaman now yang segala teknologi sangat mudah digunakan justru identitas tunggal (KTP-el) saja kita masih semrawut. Apa iya kita senaif ini? Siapa cari untung?” tanyanya dalam akun Twitter @msi_sohibuliman, Selasa (29/5).

Sohibul mengaku setuju dengan anggapan bahwa proyek KTP-el tidak akan tercecer seperti saat ini, jika proyek sistem informasi administrasi kependudukan (SIAK) tidak dikorupsi besar-besaran.

“Tapi selain itu, mungkin juga ada pihak yang sengaja menikmati keuntungan politis dari semrawutnya SIAK,” tukasnya.

Rombongan Komisi II DPR telah melakukan inspeksi mendadak di gudang penyimpanan aset negara di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jalan Raya Parung, Kecamatan Kemang, Bogor, Jawa Barat, kemarin sore (Senin, 28/5).

Hasilnya, mereka menemukan sejumlah persoalan kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el) invalid dari gudang yang berada di area kompleks Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemendagri itu.

Wakil Ketua Komisi II DPR, Nihayatul Wafiroh yang memimpin sidak menuturkan, informasi yang diperolehnya, KTP-el yang bermasalah secara fisik dan data dari daerah di seluruh Indonesia dikirim ke Dukcapil Jakarta.

Lalu dari Dukcapil Jakarta dicek untuk mengetahui kesalahannya kemudian dimasukkan gudang. Namun rupanya KTP-el invalid itu tidak dimusnahkan ataupun diberi tanda.

Dia menyebut, setidaknya ada dua macam kesalahan dalam KTP-el invalid. Pertama, kesalahan teknis, seperti cetak halaman depan dan belakang.

"Untuk jenis kesalahan ini bisa langsung dideteksi," jelasnya.

Kedua, kesalahan non teknis atau kesalahan data, seperti nama keliru, status keliru, dan NIK keliru.

"Nah yang jenis ini, tidak bisa dideteksi kalau kita tidak mengecek langsung di sistem online Dukcapil,” tukasnya.

Sementara dari keterangan pihak Kemendagri, ada sekitar 805 ribu KTP-el yang bermasalah.

"Baru karena ada kasus KTP-el yang jatuh dari truk kemarin, Mendagri memerintahkan untuk menggunting KTP-el yang bermasalah itu," ujar Nihayatul.

Sebelumnya diberitakan ribuan keping KTP-el tercecer di Jalan Raya Parung saat hendak dikirim dari gudang penyimpanan sementara di Pasar Minggu Jakarta Selatan.

"Pengguntingan KTP-el yang bermasalah sejak delapan tahun lalu baru dimulai sekarang. Dan katanya akan dilakukan selama 15 hari. Pengguntingan masih manual. Pengguntingan dilakukan di gudang di Bogor," paparnya. [ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA