Pilkada Sumsel dan Kota Palembang, Pertarungan Program Akan Jadi Penentu Kemenangan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 22 Juni 2017, 18:23 WIB
Pilkada Sumsel dan Kota Palembang, Pertarungan Program Akan Jadi Penentu Kemenangan
Survei Stratakindo/net
rmol news logo Perhelatan Pilgub Sumsel dan Pilwakot Palembang masih setahun lagi. Namun para bakal calon tampak sudah bergerilya di darat dan udara. Kondisi ini membawa suasana menjadi semarak, hanya sayangnya pertarungan ide, gagasan, program dan solusi atas problematika pembangunan dan kesejahteraan rakyat masih minim.

Demikian disampaikan peneliti dan pengamat politik lembaga survei Stratakindo Research & Consulting Octarina Soebardjo kepada wartawan, Kamis (22/6).

Octarina menjelaskan bahwa persoalan paling menonjol yang dikeluhan responden di Kota Palembang adalah masalah infrastruktur khususnya soal jalan rusak berlubang, berdebu dan kemacetan. Responden juga mengeluhkan soal pelayanan masyarakat yang lambat dan masih ada pungli, kemudian soal sampah dan banjir.

"Terakhir adalah soal kemananan dan kenyaman serta fasilitas publik yang minim sarana penunjang khususnya wifi," kata Octarina.

Temuan paling menarik dari survei Stratakindo menurut Octarina adalah peluang incumbent untuk terpilih kembali ternyata kecil. Menurut dia, responden yang tidak menginginkan kembali incumbent memimpin Kota Palembang lebih besar dari yang menginginkan.

"Peluang penantang sangat besar untuk mengalahkan incumbent. Melihat survei kami Bulan Juni 2018 ini, kemungkinan Palembang akan punya walikota baru sangat besar," tegas Octarina.

Hasil survei Kota Palembang Stratakindo Bulan Juni 2017 dengan margin error 4%, berdasarkan tingkat keterpilihan (13 nama) adalah:

1. Sarimuda,  27,0 persen.
2. Harno Joyo, 20,3 persen.
3. Mularis Djahri, 17,9 persen.
4. Lury Elza Alex, 8,7 persen.
5. Fitrianti Agustinda, 6,8 persen.
6. Hernoe Roesprijadji, 2,8 persen
7. Zulfikri Kadir, 1,9 persen
8. M. Akbar Alvaro, 1,1 persen
9. Nasrun Umar, 0,9 persen
10. Anton Nurdin, 0,3 persen
11. Darmawan, 0,2 persen
12. Aidil Adhari, 0,2 persen
13. Ali Sya'ban, 0,2 persen
14. Undecided Voters: 11,7 persen.

Sementara untuk Pilgub Sumsel, persoalan yang mendesak untuk diselesaikan oleh gubernur baru adalah persoalan harga jual hasil pertanian dan infrastruktur jalan di daerah-daerah.

"Responden menyatakan kekesalan yang tajam atas kondisi jalan lingkungan, permukiman dan daerah," ujar Octarina.

Temuan yang muncul dari survei Bulan Juni 2017 Stratakindo adalah adanya peningkatan potensi keterpilihan pada figur Syahrial Oesman. Peningkatan ini sangat mencolok di tengah terjadinya stagnansi pada Herman Deru dan Ishak Mekki serta penurunan elektabilitas pada pada Aswari Riva'i, Ketua Gerindra Sumsel ini terjun bebas elektabilitasnya dari kelompok tengah ke kelompok bawah.

Dapat disimpulkan kata Octraina pada Pilkada Sumsel akan berlangsung seru. Herman Deru akan bertarung ketat dengan Syahrial Oesman, sementara Dodi Reza Alex, jika ternyata terjun dalam kontestasi, akan jadi kuda hitam.

"Memilih pasangan akan menjadi taruhan awal, sementara pertarungan program akan jadi penentu kemenangan," demikian Octarina.[san]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA