Ketum MUI Jakarta: Perbedaan Kecil Dalam Beragama Jangan Diolah Jadi Masalah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 20 Juni 2017, 22:49 WIB
Ketum MUI Jakarta: Perbedaan Kecil Dalam Beragama Jangan Diolah Jadi Masalah
Umat Muslim/net
rmol news logo Perbedaan-perbedaan kecil khilafiyah didalam beragama, sebaiknya tidak perlu diolah menjadi masalah. Selagi masih Syahadatnya sama, kitabnya sama, ibadah hajinya juga sama ke Makkah, maka persatuan dan kesatuan ummat Islam lebih penting dari sekedar perbedaan kecil.

Demikian disampaikan Ketua Umum MUI Provinsi DKI Jakarta KH Syarifuddin Abd Ghoni saat memberikan tausyiah pada acara buka puasa bersama LDII DPW Provinsi DKI di Hotel Saripan Pasifik Jakarta, Selasa (20/6).

"Kebersamaan dalam ikatan tali Agama Islam jauh lebih utama," kata Syarifuddin.

Dia pun mengajak kepada semua pihak untuk saling menghormati atas perbedaan khilafiyah dalam beribadah, selagi masih berpedoman Qur'an dan Hadist.

"Janganlah hal-hal kecil dibesar-besarkan, sehingga menjadi tidak rukunnya beragama, berbangsa dan bermasyarakat, mari kita satukan dalam bingkai Islam yang rahmatan lil'alamin," tegasnya.

Senada dengan Syarifuddin, Ketua DPW LDII Provinsi DKI Jakarta Teddy Suratmadji mengatakan persatuan dan kesatuan umat adalah hal yang paling utama dalam pembinaan umat.

"Moment buka puasa bersama adalah moment yang paling ideal untuk merajut kasih, saling silaturahim dalam rangka bersama-sama membina ummat, agar ummat juga merasa aman,nyaman dan damai dalam beribadah, berbangsa dan bermasyarakat," jelas Teddy.

Atas nama persatuan ummat, Sekretaris DPW LDII Provinsi DKI Muhammad Ied menghimbau agar kebijakan full day school (FDS) yang digagas oleh menteri pendidikan dan kebudayaan (Mendikbud) perlu di tinjau kembali atau dijelaskan kepada masyarakat umum, maksud dan tujuannya, serta kajian akademiknya.

"Di masyarakat berkembang pemikiran bahwa dengan akan diberlakukanya sekolah fullday lima hari dalam banyak pihak menduga kebijakan FDS ini memuat egenda terselubung dan bahkan berpotensi merugikan model pendidikan sore yang sudah berkembang sejak ratusan tahun, seperti madrasah diniyah, Taman Pendidikan Quran (TPQ) dan sejenisnya," kata Muhamad.

Muhamad selanjutnya mengajak masyarakat, agar lebih dewasa dalam mensikapi informasi, sehingga akan jelas apa yang dikehendaki pemerintah.

Acara buka puasa bersama DPW LDII Provinsi DKI Jakarta bersama pengurus DPD LDII Kota dan pengurus MUI Kota se DKI Jakarta ini juga dihadiri oleh anggota Dewan dari fraksi PAN, Bambang Kusumanto dan Pengurus FUHAB KH Yusuf Aman.[san]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA