Bertemu Suu Kyi, Jokowi Sorot Stabilitas Dalam Negeri Myanmar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Sabtu, 29 April 2017, 11:58 WIB
Bertemu Suu Kyi, Jokowi Sorot Stabilitas Dalam Negeri Myanmar
rmol news logo Sabtu pagi waktu Manila, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah bertemu pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi, di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-30 ASEAN, di Filipina.

Seperti diberitakan situs Sekretariat Kabinet, Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi, mendampingi Presiden Jokowi pada kesempatan tersebut.

Dalam penjelasannya kepada wartawan, Menlu menerangkan bahwa Presiden Jokowi menekankan kestabilan Myanmar merupakan hal penting bukan hanya bagi negara itu sendiri, tapi juga buat kawasan.

"Karena itu, stabilitas perdamaian di Myanmar menjadi sangat penting untuk tetap dijaga," kata Jokowi seperti disampaikan Menlu Retno.

Untuk membantu Myanmar mengatasi masalah, selain bantuan yang sifatnya darurat, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia menyiapkan kerja sama jangka menengah dan panjang.

"Intinya adalah agar Rakhine State (tempat konflik Rohingya) bisa berkembang menjadi sebuah wilayah yang maju secara inklusif, yang tidak terjadi diskriminasi dan sebagainya," kata Menlu, masih mengutip Presiden Jokowi.

Sedangkan untuk masalah pembangunan masjid, menurut Menlu, Su Kyi mengklaim semua masalah perizinan telah selesai dari pihak Myanmar sehingga konstruksi dapat dimulai sesegera mungkin.

Secara khusus juga dibahas mengenai kebutuhan pelatihan polisi. Saat ini, Myanmar tidak memiliki jumlah aparat polisi yang ideal.

"Pernah disebut bahwa jumlah yang dimiliki sekitar 80 ribu tetapi sebenarnya jumlah yang diperlukan adalah 100 ribu. Suu Kyi mengatakan ingin bekerjasama dengan Indonesia dalam rangka capacity building untuk polisi-polisi," terang Menlu.

Menlu Retno menjelaskan, State Councellor Myanmar itu secara khusus menyampaikan terima kasih kepada Indonesia yang selama ini sudah membantu Myanmar untuk menyelesaikan isu di Rakhine State.

"Suu menyampaikan bahwa situasi tidak mudah, tetapi komitmen pemerintah Myanmar sangat kuat untuk memperbaiki situasi yang ada di Rakhine State,” ungkap Retno. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA