Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Forum Panti Asuhan Gelar Rakernas II Besok Di Batam

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Senin, 24 April 2017, 19:50 WIB
Forum Panti Asuhan Gelar Rakernas II Besok Di Batam
rmol news logo Forum Nasional Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak-Panti Sosial Asuhan Anak (Fornas LKSA-PSAA) akan menggelar Rapat Kerja Nasional II di Goodway Hotel, Batam, selama tiga hari yang akan dimulai besok (Selasa-Kamis, 25-27/4).

Rakernas yang dihadiri 700 Kepala Panti Sosial Asuhan Anak se-Indonesia ini akan dibuka secara resmi oleh Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa. Akan hadir pula sejumlah narasumber lainnya. Di antaranya Ketua Komisi VIII DPR, Ali Taher Parasong dan Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan, Eko Sulistyo.

Sekjen Fornas LKSA-PSAA, Jasra Putra, menjelaskan dalam Rakernas ini pihaknya mengangkat tema "Menguatkan Pengasuhan Keluarga Untuk Indonesia Hebat." Tema ini untuk menjawab isu-isu dan meminimalkan kekerasan yang terjadi di panti.

"Data dan pemberitaan menunjukkan kekerasan di panti cukup banyak, seperti kejadian di Panti Khairunnisa di Batam, Panti Anak Bangsa di Riau, dan Panti Al-Hijrah di Gorontalo," jelas Sekjen Fornas LKSA-PSAA, Jasra Putra, (Senin, 24/4).

Lebih jauh, dia menjelaskan, dalam Rakernas II LKSA 2 LKSA ini akan membahas setidaknya tiga isu. Pertama, penggabungan Forum Nasional yang terintegrasi dari berbagai macam layanan kluster seperti: kluster anak yang berhadapan dengan hukum, balita, anak jalanan.

Kedua, mensukeskan kebijakan pengasuhan ramah anak dalam keluarga sebagai persoalan hulu masalah anak dan bahkan ingin memperjuangkan pelaksanaan Nawacita Presiden Jokowi soal pembangunan penguatan karakter anak dalam keluarga. Dan ketiga, memperjuangkan uang tali asih untuk kepala panti yang jumlahnyan lebih kurang 8.500 panti asuhan.

"Karena kita melihat hari ini tukang sapu saja dapat insentif, harusnya pengasuh juga mendapatkan kesejahteraan. Apalagi beberapa lembaga pengasuhan telah mendapatkan akreditasi dari pemerintah, seharusnya berbanding lurus dengan kesejahteraan," ungkap Ketua PP Pemuda Muhammadiyah ini.

Dalam Rakernas II juga ini akan dilakukan penandatanganan dan komitmen bersama dalam penerapan standard operasional prosedur (SOP) penerimaan, asessmen, dan mengembalikan anak ke keluarga. Standard operasional prosedur yang merupakan penjabaran teknis dari Standar Nasional Pengasuha Anak (SNPA).

Oleh sebab itu Fornas LKS sudah menyiapkan 52 nama asesor yang telah dilatih untuk siap mendukung dan mensukseskan percepatan proses akreditasi panti asuhan yang dilakukan oleh pemerintah dengan target 2.000 lembaga pada tahun 2017.

"Instrumen akreditasi ini sangat penting guna mencegah dan nelakukab deteksi dini kekerasan fisik dan psikis terhadap anak, juga memperoleh peta kualitas layanan," pungkasnya. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA