KPU: Even Segment Bisa Gantikan Rekapitulasi Berjenjang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Minggu, 09 April 2017, 05:39 WIB
KPU: Even Segment Bisa Gantikan Rekapitulasi Berjenjang
Foto/Net
rmol news logo Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus berupaya meningkatkan kualitas penyelenggaraan pilkada, salah satunya dengan mengolah data hasil dari paling bawah, yaitu Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Komisioner KPU RI Hadar Nafis Gumay mengatakan KPU berusaha mencari cara yang efektif agar data hasil tersebut bisa cepat dikumpulkan dan tanpa kesalahan.

Pada pilkada DKI Jakarta 2017 putaran I, ada form C1-KWK yang dimasukkan ke dalam amplop terpisah dan dikirimkan masuk Sistem Penghitungan Suara (Situng). Saat ini KPU mengupayakan penambahan satu form lagi model baru yaitu seven segment.

"Kenapa KPU ingin ada yang baru, hal itu karena KPU sedang mencari jalan supaya kita bisa mendapatkan cara yang cepat dan akurat. Semakin lama hasil diketahui, maka makin besar orang berspekulasi, bahkan memancing orang berbuat curang atau manipulasi yang membuat kualitas pilkada rendah dan kepercayaan masyarakat berkurang. Untuk itu, hasil dari TPS ini harus cepat dan akurat diketahui publik," tutur Hadar saat bimbingan teknis (bimtek) ujicoba pengisian form C1-KWK seven segmen pada Pilkada DKI putaran II, di Gedung KPU, Jakarta, Sabtu (8/4).

Selama ini KPU masih menggunakan cara biasa, scan C1 dan angkanya diketik operator. Tetapi dengan seven segment ini, tidak perlu ada pengetikan angka, karena scanner selain merekam gambar, juga membaca tulisan dengan ICR (Intelligent Character Recornition) sehingga lebih akurat. Untuk meminimalisir kesalahan, diperlukan ujicoba penulisan yang benar dan mudah dibaca scanner.

"Waktu saya ke Ekuador dalam rangka pilpres disana, hasil perolehan suara cepat selesai dalam tiga jam dan akurat. TPS di Ekuador jam 5 sore ditutup, jam 8.30 malam Ketua KPU Ekuador sudah bisa mengumumkan calon presiden terpilih, karena mereka menggunakan ICR ini," ujar Hadar.

Hadar berharap suatu saat nanti semua bisa memakai model seven segment ini. Hal ini ke depan bisa menggantikan rekapitulasi berjenjang di kecamatan dan kabupaten/kota, jadi dari TPS langsung ke Provinsi dengan hasil yang lebih cepat dan akurat.

Namun, KPU belum terburu-buru merealisasikannya, hingga KPU mendapatkan sistem yang benar-benar tepat dan terpercaya.

Pelaksanaan ujicoba pengisian form C1-KWK dipandu langsung oleh Pusat Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Pusilkom UI) yang membantu KPU dalam mengaplikasikan sistem ini dalam Pilkada DKI. Hasil ujicoba penulisan seven segment tersebut langsung discan tim Pusilkom UI dan dilihat hasilnya sebagai evaluasi.

Menurut Agung Wibowo yang memimpin tim Pusilkom UI tersebut, pada Pilkada DKI putaran kedua nanti, ujicoba form C1-KWK Seven Segment akan dilakukan di Kecamatan Rawasari 28 TPS, Cempaka Putih Barat 48 TPS, dan Cempaka Putih Timur 30 TPS. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA