Karena itu, uji kompetensi wartawan yang diadakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di berbagai daerah adalah hal yang sangat baik di mata pemerintah.
Demikian dikatakan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu pagi (4/3).
"Wartawan memiliki kapasitas dan kompetensi sama seperti dokter umum, dia spesialis. Dan ada sertifikasi untuk membuktikan kompetensinya. Profesi ini tidak seperti jabatan pada umumnya," kata Rudiantara.
Karena itu pemerintah memberikan apresiasi kepada PWI yang menggelar uji kompetensi wartawan untuk membuktikan kapasitas dunia pers nasional. Selain itu, juga untuk menghindari wabah “hoaxâ€.
Namun, ia tegaskan, pemerintah tidak akan terlibat apapun dalam uji kompetensi tersebut. Ini untuk menjaga independensi pers dari kekuasaan.
"Pemerintah tidak pernah ikut-ikutan. Itu pekerjaan komunitas pers, PWI, AJI atau IJTI. Semua melakukannya dan memastikan anggotanya memenuhi kualifikasi yang orang biasa tidak bisa menilai," ujar Rudiantara.
Pemerintah, lanjutnya, sangat menghargai keberadaan komunitas pers dan Dewan Pers yang menangani persoalan-persoalan internal pers.
"Pers kan tidak bisa dipidana sembarangan. Kita harga itu," tutupnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: