Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Peradaban Publik Tergerus Akibat Kesenjangan Budaya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Kamis, 23 Februari 2017, 13:53 WIB
Peradaban Publik Tergerus Akibat Kesenjangan Budaya
Haedar Nashir
rmol news logo Perkembangan orientasi materi di masyarakat saat ini, khususnya di kalangan generasi muda, jauh melampaui kecepatan rohani, moral, dan sosial. Akibat kesenjangan tersebut, hilangnya peradaban publik.

Demikian disampaikan Ketua Umum PP, Haedar Nashir, dalam acara Seminar Pra-Tanwir “Akselerasi Mutu Pendidikan di Indonesia Bagian Timur” yang digelar di Islamic Center Ambon, Maluku (Kamis, 23/2).

"Gerus media sosial yang begitu deras dan bebas dalam berujar, bersikap dan bertindak, turut mempengaruhi dan membawa perubahan pada peradaban publik,” terang Haedar.

Lebih jauh dia menjelaskan ketika materi yang rusak pada generasi bangsa, masih dapat diubah dan diperbaiki. Namun jika yang rusak rohaninya maka akan sulit untuk diperbaiki.

"Akibat dari kesenjangan budaya tersebut maka akan berimbas pada masalah ekonomi, politik, dan juga sosial ditubuh bangsa ini," sambung Haedar.

Gonjang-ganjing masalah di Republik ini, salah satu sumbernya yaitu karena hilangnya peradaban publik.  Menurutnya, akibat tergerusnya nilai-nilai materi dan rohani, manusia hari ini dan masa depan, sudah seperti sosok-sosok robot, nalar instrumentalnya luar biasa, tapi hatinya mat.

Karena itu, dia menambahkan, yang perlu menjadi perhatian pemerintah dan juga masyarakat saat ini yaitu hilangnya perspektif kebangsaan di tubuh bangsa.

"Perspektif kebudayaan dan agama saat ini semakin kering. Perspektif agama menjadi kering karena telah bernuansa kekuasaan, sehingga agama saat ini lebih menjadi kontestasi dan kehilangan rohnya," tandasnya.

Untuk mengatasi beragam masalah tersebut, pendidikan harus menjadi corong utama. Dunia pendidikan harus dapat mentransformasikan nilai-nilai agama dan juga kebudayaan yang semakin tergerus ini.

"Pendidikan Indonesia Timur harus mampu terlibat secara aktif dalam memperbaiki peradaban bangsa ini," demikian Haedar. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA