Rombongan anggota itu dipimpin Anggota Fraksi PDI Perjuangan Maruarar Sirait, dan diterima Fahri di ruang kerjanya, di Gedung Nusantara III, Selasa (14/2).
Hadir di pertemuan itu, diantaranya adalah Hendrawan Supratikno, Itet Tridjadjati Sumariyanto, dan Yoseph Umar Hadi (PDIP), Aryo Djojohadikusumo (Gerindra), Nurdin Tampubolon (Hanura), dan Robert Kardinal (Golkar)‎.
Maruarar menjelaskan ‎bahwa pihaknya menyampaikan aspirasi soal kawasan Parlemen sebagai rumah rakyat yang berpancasila. Sehingga sangat bagus sekali untuk memastikan keindonesiaan hadir melalui adanya seluruh rumah ibadah.
Saat ini, baru mesjid dan mushola yang ada. Kawasan Parlemen belum memiliki rumah ibadah gereja, pura, maupun vihara.
"Bagus sekali kalau itu jadi bagian dari penataan Parlemen. Pembangunan ini demi menunjukkan bahwa gedung Parlemen ini rumah rakyat yang dimiliki semuanya," kata Ara sapaan akrab Maruarar.
‎Menanggapi hal itu, Fahri menyatakan pihaknya sangat mengapresiasi aspirasi tersebut, khususnya dalam konteks penataan kawasan Parlemen.‎ DPR sendiri sudah memiliki perencanaan reformasi, termasuk kawasan, yang bervisi membangun Parlemen sebagai kamar kekuasaan yang independen serta mandiri.
‎"Jika menjadi kawasan mandiri, maka semua unsur-unsur kehidupan harus ada di dalamnya, termasuk rumah ibadah yang komplit," kata Fahri.
"Saya ingin kebersamaan itu hadir, berdirinya rumah ibadah yang disepakati elit Indonesia yang tak sekedar rumah ibadah, tapi monumen kebangsaan soal kesadaran bersatunya agama," lanjut politisi PKS itu.
Yoseph Umar Hadi menyatakan pihaknya berterima kasih kepada pimpinan dewan yang merespons baik keinginan agar semua rumah ibadah bisa berdiri di komplek Parlemen. Pihaknya juga sepakat bahwa pimpinan DPR akan memberi perhatian dalam mengimplementasikan penataan komplek Parlemen.
"Kami mempersilahkan. Hanya harapan kita, kalau bisa kita masih menikmati rumah ibadah ini di periode ini," kata Yoseph.
[rus]
BERITA TERKAIT: